Makam Keramat Eyang Suryakanta: Situs-52: KB004208 : Makam Keramat Mbah Mangun Jaya: Situs-53: KB004209 : Patilasan Mbah Bagas Pati Makom Cisaat Eyang Raksa Bumi/Syekh Abdul Mutolib: Situs-66: KB004222 : Makam Panjang Mbah Surya Nangga: Situs-67: KB004223 : Tombak Perang Bekas Eyang Kartadimeja
Jamanggala, Eyang Istri Ratna Komala Inten, Eyang Jayaraksa (Eyang Nanti), dan makam lain. Di sebelah timur kedua makam ini terdapat monolit. Diduga ada tatanan batu membentuk bangunan berundak. Makam ini disebut juga petilasan Tilem; 5. Situs Muhara, berupa makam keramat Eyang Marapati dan Eyang Martapati,
Menurut legenda, gunung Lawu merupakan kerajaan pertama di pulau Jawa yang dipimpin oleh raja yang dikirim dari Khayangan karena terpana melihat keindahan alam diseputar Gn. Lawu. Sejak jaman Prabu Brawijaya V, raja Majapahit pada abad ke 15 hingga kerajaan Mataram II banyak upacara spiritual diselenggarakan di Gunung Lawu.
Leluhur Kampung Budaya Sindang Barang. Situs Pasir Kaca di Desa Warung Loa, Kecamatan Tamansari , Kabupaten Bogor, memiliki beberapa nama. Tiga nama yang tertulis pada spanduk tata tertib di rumah terakhir sebelum memasuki hutan adalah Makam Keramat Waliullah Hyang Prabu Wijaya Kusuma atau Hyang Raksa Bumi atau Eyang Haji Jaya Sakti. Sayang sekali, rumah tersebut terkunci dan kami tidak

EYANG HAJI GENTAR BUMI (SYEKH QUDROTULLAH) Wali sakti Qudratullah adalah seorang Wali Allah yang tugasnya sungguh sangat berat karena pada zamannya ia bertuga untuk menjaga benteng selatan pulau jawa yang khususnya Pelabuan Ratu dan sekitarnya tak heran kisah-kisah perjalanan beliau selalu diliputi dengan kisah yang diluar akal sehat manusia karena tingginya karomah yang diberikan oleh Allah

Ia kunjungi seluruh makam-makam keramat, ia kunjungi ulama dan ahli kebatinan dan 'ngangsu ilmu' (belajar). Saat tahun 1823 Pakubuwono V wafat, Pangeran Djojokusumo yang sedang berada di Sumedang dipanggil pulang ke Solo untuk menjadi penasihat Pakubuwono VI. Sesampainya di Solo ia merasakan akan ada perubahan besar di bumi Jawa.
Makam keramat harus merupakan daerah berhutan yang subur; dan 4) Dalam makam keramat harus hadir simbol Sanghyang Hurip (Tuhan) yang terdiri tiga sifat Sanghyang Hurip yaitu Nu Ngersakeun (Tekad, Kehendak); Nu Kawasa (Lampah); dan Nu Ngabuktikeun (Ucap, Pikiran). GlZAPD.
  • p9nt4oejzk.pages.dev/13
  • p9nt4oejzk.pages.dev/148
  • p9nt4oejzk.pages.dev/312
  • p9nt4oejzk.pages.dev/153
  • p9nt4oejzk.pages.dev/388
  • p9nt4oejzk.pages.dev/124
  • p9nt4oejzk.pages.dev/337
  • p9nt4oejzk.pages.dev/106
  • p9nt4oejzk.pages.dev/273
  • makam keramat eyang gentar bumi